Kehidupan dewasa dimata seorang anak kecil ibarat sebuah gemerlap. Mereka menilai itu suatu kegiatan yang keren dan luar biasa. Bahkan tidak banyak dari mereka selalu berseru satu sama lain dengan teman sebayanya. Mereka berucap ingin menjadi sesuatu.
Mungkin lebih tepatnya semua itu adalah hal yang pernah aku sendiri alami dan rasakan. Seorang anak perempuan yang masih beranggapan bahwa dunia selalu baik, kehidupan dewasa penuh dengan keseruan. Dan ternyata penilaiaannya meleset.
Mungkin saat ini kita hidup dalam kondisi di mana kita benar‐benar sudah mandiri secara emosional dan finansial. Memiliki kesibukan setiap harinya. Ada agenda bulanan yang selalu terjadwal dengan teratur kegiatannya. Berangkat pagi pulang malam. Menjadi‐jadikan uang gaji untuk kebutuhan hidup yang kadang selalu masih kurang cukup.
Rasanya aku ingin sekali berkunjung dan bertemu anak kecil itu. Aku akan berhadapan dengannya, kemudian berjongkok untuk menyetarakan posisi dia berdiri dan mengatakan "Jangan buru‐buru mau jadi dewasa yak. Nikmati dulu main sama temen‐temennya."
Kita terlalu tergesa‐gesa. Kita lupa untuk mampu melambatkan diri, dan mencoba menikmati setiap hal itu untuk terjadi. Hal yang tidak akan pernah bisa kita ulangi dikehidupan mana pun. Dewasa itu memang menyenangkan, tapi menjadi orang dewasa tidak tepat sebagai arti hidup yang menenangkan. Kehidupan dimasa ini penuh dengan banyak guncangan. Isi kepala yang selalu penuh. Ketakutan, kecemasan. Semuanya berkumpul disatu malam.Tapi apa boleh buat? hakikatnya hidup harus terus berjalan. Tidak apa‐apa untuk merasa buruk dalam sementara waktu. Besok akan datang pagi lagi. Jadi hiduplah dengan baik.

Posting Komentar